Seringkali kita mengeluh dan mengadu, mengapa Allah tidak
habis-habis menguji kita. Malahan diberi-Nya ujian yang sama setiap kali.
Setelah satu, maka datang pula satu lagi masalah. Setelah habis dicuba dengan
ujian yang merumitkan, didatangkan pula ujian yang menyesakkan dada.
Sungguh indah
perancangan Allah dalam mentarbiyah manusia. Allah yang Maha Mengetahui menguji
manusia pada titik-titik kelemahan diri kita. Pada titik-titik yang lemah
itulah, bertubi-tubi Allah datangkan ujian kepada hamba-Nya. Di ruang-ruang
yang lemah itu Allah datangkan ujian maha berat sehingga manusia merasakan dia
tidak lagi terdaya memikulnya.
Allah menciptakan
manusia dengan kelemahan, namun Allah tidak membiarkan kita terus menerus hidup
dalam kelemahan tersebut. Maka Allah datangkan ujian bertimpa-timpa pada titik
kelemahan tersebut sebagai latihan untuk membina sebuah kekuatan.
Seseorang individu yang lemah dalam perhubungannya sesama manusia,
diuji oleh Allah dengan pelbagai masalah melibatkan hubungan sesama manusia.
Ada yang diuji dengan penceraian antara suami isteri, ada pula yang diuji
dengan pertelingkahan sesama ahli keluarga, ada yang berkelahi antara jiran
tetangga, ada pula sahabat baik yang diuji dengan perselisihan, dan ada juga
yang dikeruhkan hubungan antara pemimpin dengan mereka yang dipimpin. Malah,
ada pula pasangan yang bercerai diuji pula dengan hubungan dengan anak-anak
yang kian merenggang dan sebagainya. Dititik kelemahan itu Allah datangkan
dengan pelbagai ujian yang berat untuk ditanggung manusia.
Begitu jugalah dengan ujian-ujian Allah dari aspek kelemahan yang lain. Persoalannya, mengapakah Allah menguji kita berulang-ulang kali pada titik kelemahan yang sama malah bertubi-tubi Allah datangkan ujian sehingga kita hampir berputus asa.
Rasulullah s.a.w bersabda;
"Sekiranya Allah menginginkan kebaikan untuk seseorang itu, Allah akan mengujinya dengan kesusahan"
(Hadis Riwayat al-Bukhari)
Maka, ujian yang Allah datangkan itu sebenarnya adalah untuk memberikan kebaikan kepada kita. Allah sebenarnya ingin memberi kita kekuatan dan menghilangkan dari kita kelemahan-kelemahan tersebut. Maka, Allah menguji kita pada titik yang lemah itu, agar dengan ujian itu, titik lemah itu akan menjadi salah satu kekuatan bagi individu tersebut. Allah ingin mentarbiyah manusia untuk memperbaiki kelemahan diri, maka Allah datangkan cubaan sebagai guru untuk mendidik. Untuk mengubah suatu kelemahan kepada kekuatan, ia memerlukan masa dan konsistensi.
No Response to "Setiap kali kita lemah?"
Post a Comment